Memang kalau keluarnya dari saya mungkin kurang terpercaya yak? Wk wk wk, karena mungkin saya dikenal dengan orang yang memang suka dengan brandnya. Jadi mungkin Anda berpikir se ancur-ancur produknya asal brandnya Piaggio/Vespa ya tetap akan saya telan saja, he he he, NO lho.
Vespa Primavera memang adalah produk dari Piaggio ke-5 yang pernah saya punya, lihatnya begini saja, kalau experience produknya buruk, ya masak saya bisa sampai 5 kali beli sih? Pakai duit sendiri full cash tanpa diskonan lho! 4 Piaggio – Vespa saya beli second lho! Cuman sekali Vespa Primavera saja beli dari baru.
Produk pertama Piaggio yang saya beli adalah MP3 250, Piaggio X evo, Vespa LX 2 valve, New PX 2 tak dan sekarang Vespa Primavera. Tentunya ke-5 motor itu tidak saya miliki secara berbarengan, melainkan secara bergantian.
Lha saya cuman segelintir orang yang punya banyak-banyak Vespa, yang punya lebih dari satu ya banyak! Kalau experiencenya kurang baik tentu sulit kan?

Beli motor seperti membeli saham
Orang membeli saham bukan karena nilainya hari ini. Tapi sebelum membeli, nasabah akan melihat growthnya, beli di saat titik terendah (bottoming), supaya nanti bisa nilainya melambung saat sahamnya dilepas.Sama juga kalau saya membeli motor, yang saya lihat adalah growth, keinginan untuk memperbaiki diri, trust, responsibility. Perusahaannya ada nggak sampai katakanlah 5 tahun ke depan? Senekat-nekatnya, saya tidak berani beli motor yang brandnya antara ada tiada. Ini karena bagi saya membeli motor juga harus dipikirkan soal jaminan after salesnya. Termasuk … resale value bro!
Networknya bagaimana? Partsnya aman nggak? Mekaniknya OK nggak?Waktu saya beli Primavera, belum ada yang me review soal Primavera, tapi saya berani ambil. Kenapa? Ya karena saya trust pada orang-orang di belakangnya.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer


0 komentar:
Posting Komentar