Vespa 150 Super muncul pertama kali di Milan Show tahun 1965 seharga 150.000 Lira. Secara nomor body/frame/rangka Vespa 150 Super dimulai dengan VBC1T 1001-554808 dengan masa produksi di Italy tahun 1965 hingga 1979 (Sarti, 2006). Serie ini diproduksi sebanyak 553.808 unit yang menjadikannya serbagai Vespa Klasik terbanyak yang pernah dibuat (Officina Del Vespista, Set/Ott 2014). Dengan total produksi sebanyak itu tidak mengherankan bila Vespa 150 Super memiliki total 4 variant dengan rincian sebagai berikut, 1 variant versi Italy (CLD, Leardi, Frisinghelli, Notari, 2000), 3 variant versi Indonesia (Dan Motor Indonesia) dan 1 variant unik sebagaimana disebutkan diatas Vespa 150 Super SE (Dan Motor Indonesia).
Adapun dasar dari perbedaan visual semua itu beberapa diantaranya meliputi model handlebar/stangnya (speedometer tentu mengikuti), badge depan, emblem depan-belakang, stoplamp/lampu belakang, tuas kopling dan rem depan, warna pada bagian berbahan karet (gasket klakson, gasket lampu belakang, handpad, karet lis boks) lis alumunium serta fork. Sementara itu salah satu pembedaan secara mesin ada di bagian pengapian, model platina dan CDI. Semua perbedaan yang mengarah pada perubahan ini merupakan bagian dari perjalanan evolusi Vespa sebagai skuter dalam mengikuti perkembangan jamannya.
Sebagai satu dari seluruh variant Vespa 150 Super yang ada, dari mana embel-embel “Special Edition” tersebut muncul dan apakah variant ini pada kelanjutannya ditasbihkan secara “resmi” sebagai produk Dan Motor Indonesia?. Secara sederhana definisi Special Edition merupakan sesuatu yang memiliki ciri unik/khas/tertentu terhadap variant sejenis (wikipedia.org). Bila berangkat dari definisi umum ini Vespa 150 Super SE ternyata memiliki 2 hal besar perbedaan dengan saudara sekandungnya.
Perbedaan besar pertama adalah bersifat non tehnis sebagaimana yang sering didengar bahwa variant ini merupakan edisi khusus untuk Ulang Tahun Jakarta yang pertama kali muncul di publik saat Jakarta Fair 1978. Karena sebagai “kado” untuk Kota Jakarta maka ada semacam tanda berupa sticker bernuansa emas yang ditempelkan pada bagian tertentu body Vespa tersebut. Selanjutnya karena edisi khusus maka jumlahnyapun terbatas tidak lebih dari 100 unit dimana distribusi unitnyapun terbedakan antara yang untuk kota Jakarta dan kota besar di Indonesia lainnya, yang secara otomatis maka kode plat nomor polisi yang menyertakannya berbeda pula. Perbedaan yang lebih mengarah kepada “Urban Myth” ini berkembang pada ranah informasi yang bersifat verbal. Semoga akan tiba waktunya dimana bukti-bukti non tehnis ini muncul ke ranah yang lebih visual realistis.
Perbedaan besar kedua adalah bersifat tehnis sebagaimana contoh unit yang tergambar berikut ini. Vespa 150 Super SE yang dimiliki skuteris asal Jakarta ini bernomor mesin VBC1M 559622 dan bernomor body VBC1T 549752. Sepintas memang terlihat tidak ada bedanya dengan Vespa 150 Super generasi terakhir akan tetapi saat diperhatikan di items tertentu maka akan terlihat jelas keunikan dari variant ini.
Perbedaan yang paling mencolok saat pertama kali melihatnya ialah adanya kunci pada bagian atas stang. Benda yang berfungsi sebagai engine cut-off ini langsung membawa ingatan kita kepada Vespa serie berikutnya. Walaupun secara inovasi penggunaan kunci dibagian ini sudah dikembangan Vespa sejak era 1950an. Namun bentuk yang disuguhkan pada Vespa 150 Super SE ini cenderung ke model Vespa PX Series.
Kecenderungan adanya pengaruh Vespa PX Series yang notabene adalah generasi setelahnya, semakin jelas manakala kita melihat penggunaan model kunci stang Vespa 150 Super SE ini. Tidak sebagaimana Vespa sejenisnya yang cenderung lonjong maka kunci variant ini berbentuk bulat sempurna. Bentukan lubang pada leher body tempat posisi kunci stang inipun mengikuti model rumah kunci yang berfungsi sebagai pengunci stang. Dari model kunci stang tersebut maka asumsi yang muncul atas penggunaan forknyapun adalah milik Vespa PX Series. Besarnya pengaruh Vespa PX Seriespun semakin jelas saat penggunaan model pengapian bagian mesin Vespa ini menggunakan CDI, sebuah lompatan tehnologi baru yang digunakan dari serie-serie Vespa sebelumnya yang menggunakan model platina.
Jadi siapakah yang memberikan embel-embel tersebut? apakah embel-embel ini kemudian akan menambah deretan cerita berkategori “Urban Myth” dalam dunia skuter tanah air? semoga kejelasan ini akan muncul dikemudian hari, sebagaimana kejelasan pada unit ini yang dipajang dalam Parjo (Pasar Jongkok Otomotif) 11-12 April 2015 Plaza Timur Senayan Jakarta di bagian Scooter Display.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer





0 komentar:
Posting Komentar